
Swiss, sebuah negara di jantung Eropa, termasyhur dengan bentangan alam Pegunungan Alpennya yang memukau dan legendaris. Namun, di balik keindahan alamnya, Swiss juga diakui secara global sebagai negara netral. Menurut laman Swiss Info, prinsip kenetralan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Swiss sejak pengakuannya pada tahun 1815 dalam Kongres Wina oleh sejumlah negara besar. Yang dimaksud dengan status netral adalah Swiss tidak terlibat dalam konflik bersenjata, memperlakukan semua pihak yang bertikai secara setara, serta tidak memasok senjata atau pasukan kepada mereka yang terlibat perselisihan.
Meskipun dikenal sebagai negara netral, Swiss tetap mempertahankan angkatan bersenjata yang kuat untuk melindungi kedaulatan negaranya dan turut serta dalam misi penjaga perdamaian PBB. Sejarah militer Swiss, menurut laman The Local Swiss, cukup gemilang di masa lalu. Pada Abad Pertengahan, Swiss masyhur karena kekuatan militernya yang andal, dengan para prajuritnya yang direkrut sebagai tentara bayaran untuk melindungi anggota monarki di Eropa. Tentara bayaran Swiss ini, yang dikenal sebagai Garda Swiss, sangat terkenal karena kedisiplinan dan loyalitas mereka yang tinggi.
Untuk memahami lebih dalam paradoks militer Swiss yang unik ini, mari kita telusuri lima fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui:
1. Sebagian besar militernya terdiri dari wajib militer https://www.youtube.com/watch?v=PWIf_H-p1uA&t=1s
Dilansir dari Swiss Info, negara-negara netral seperti Swiss tetap harus memiliki kapabilitas untuk membela diri dan mempertahankan negaranya. Angkatan Bersenjata Swiss memiliki jumlah prajurit profesional yang terbatas, sehingga mayoritas anggotanya merupakan wajib militer. Berbagai sumber menyebutkan bahwa dari sekitar 140.000 anggota militer aktif Swiss, hanya sekitar 9.000 orang saja yang berstatus tentara profesional, sementara sisanya adalah wajib militer. Berdasarkan konstitusi Swiss, dinas militer hukumnya wajib bagi warga negara pria, sedangkan bagi perempuan bersifat opsional. Usia wajib militer berkisar antara 19 hingga 34 tahun, dan untuk tingkat perwira atau pangkat yang lebih tinggi, usia wajib militer dapat mencapai 40 hingga 50 tahun.
Setelah menyelesaikan pelatihan dasar, para prajurit diwajibkan menjaga keterampilan mereka dengan mengikuti kursus penyegaran selama beberapa minggu setiap tahunnya. Dengan regulasi pemerintah yang ketat, mereka diizinkan untuk membawa senjata ke rumah, asalkan disimpan di tempat yang aman. Kebijakan ini mencerminkan konsep unik dari tradisi citizen-soldiers Swiss; jika suatu pihak musuh menyerang Swiss, mereka harus siap menghadapi pertempuran dari rumah ke rumah, mengingat sebagian besar pemuda Swiss telah terlatih secara militer. Sebagai alternatif, pria Swiss yang menolak wajib militer harus melakukan pekerjaan sipil dengan durasi waktu satu setengah kali lebih lama dari masa dinas militer.
2. Angkatan bersenjatanya terdiri atas angkatan udara dan angkatan darat
Menurut laman Military-History, Angkatan Bersenjata Swiss secara utama terdiri atas Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Angkatan Udara Swiss bertanggung jawab atas operasi militer di wilayah udara negaranya, dengan tugas meliputi perlindungan dan pertahanan udara, transportasi udara, serta pengumpulan data intelijen berbasis udara, termasuk melibatkan kendaraan udara nirawak atau drone. Saat ini, Angkatan Udara Swiss memiliki kekuatan udara yang mencakup sekitar 270 unit gabungan pesawat sayap tetap dan helikopter. Armada pertahanan udara garis depan utamanya terdiri atas 30 unit jet tempur F/A-18 Hornet yang terbagi dalam tiga skuadron, serta sejumlah jet tempur F-5 Tiger II yang akan segera dipensiunkan.
Di sisi lain, Angkatan Darat Swiss terbagi menjadi sejumlah brigade lapis baja, brigade infanteri, brigade cadangan, dan brigade infanteri pegunungan yang memiliki spesialisasi khusus dalam medan pertempuran dataran tinggi dan kondisi lingkungan ekstrem. Meskipun Swiss tidak memiliki angkatan laut tradisional (blue ocean navy) karena karakteristiknya sebagai negara terkurung daratan dan tanpa akses langsung ke lautan, namun sebagaimana diinformasikan dalam laman Global Security, Swiss juga memiliki unit-unit patroli maritim sungai dengan sejumlah kapal. Mereka berpatroli di Danau Konstanz yang berbatasan dengan Jerman dan Austria, serta Danau Jenewa yang berbatasan dengan Prancis. Unit-unit maritim sungai ini juga aktif berpatroli di Sungai Rhine.
3. Memiliki industri persenjataan berkualitas tinggi
Swiss juga dikenal akan industri persenjataannya yang berkualitas tinggi. Menurut laman Armada International, beberapa industri terkemuka di antaranya meliputi produsen kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, dan senapan serbu. Untuk kendaraan lapis baja, Swiss memiliki pabrikan terkemuka bernama Mowag (General Dynamics European Land Systems Mowag) yang merancang dan memproduksi kendaraan lapis baja beroda untuk penggunaan militer seperti Eagle, Duro, dan Piranha. Kendaraan-kendaraan ini telah dioperasikan oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh dunia, membuktikan keandalan dan kualitasnya.
Selain itu, ada RUAG, sebuah pabrikan yang berfokus pada industri pertahanan udara Swiss. Tak kalah penting, industri militer Swiss juga menghasilkan senapan serbu yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Senapan ini adalah SG 550, yang diproduksi oleh pabrikan SIG Sauer AG di Swiss. “SG” adalah singkatan dari “Sturmgewehr“, yang berarti senapan serbu. SG 550 sangat terkenal karena presisinya yang luar biasa, menjadikannya salah satu senapan serbu paling akurat di dunia. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk beroperasi secara efektif dalam berbagai kondisi medan lapangan yang keras.
4. Terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian dunia
Menurut laman Swiss Federal Authorities, militer Swiss turut serta aktif dalam berbagai misi dukungan perdamaian di seluruh dunia. Saat ini, lebih dari selusin misi perdamaian melibatkan personel Swiss di Eropa, Afrika, dan Asia. Pria dan wanita yang terlibat dalam misi-misi ini adalah anggota dari Angkatan Bersenjata Swiss. Beberapa misi terkenal yang telah dilakukan antara lain: SWISSCOY, yang merupakan operasi penjagaan perdamaian terbesar Angkatan Bersenjata Swiss di Kosovo, dimulai pada tahun 1999. Mereka bertugas untuk mendukung Pasukan Kosovo NATO (KFOR) dengan misi memastikan lingkungan yang aman dan terlindungi, serta menjaga kebebasan bergerak bagi setiap individu.
Selanjutnya, pada tahun 2004, 20 anggota militer Swiss mendukung misi EUFOR ALTHEA di Bosnia dan Herzegovina sebagai tim observasi penilaian keamanan. Misi ini dilaksanakan bersama penduduk lokal dan otoritas setempat. Hingga hari ini, militer Swiss juga terlibat dalam misi bertajuk The Neutral Nations Supervisory Commission (NNSC) yang ditempatkan di sebelah selatan garis demarkasi militer antara Korea Utara dan Korea Selatan di Panmunjeom. Tugas utama NNSC adalah memantau perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatangani pada tahun 1953. Sejak tahun 1990, militer Swiss telah dikerahkan ke berbagai lokasi di bawah bendera PBB untuk berperan sebagai pengamat dan penilai kondisi lapangan.
5. Garda Swiss secara tradisi masih mengawal Sri Paus dan Vatikan
Bagi Anda yang pernah menyaksikan acara keagamaan Katolik yang disiarkan dari Basilika Santo Petrus, mungkin familiar dengan pasukan pengawal berbusana unik dan membawa tombak. Pasukan pengawal tersebut adalah Pontifical Swiss Guard, atau Garda Swiss yang bertugas mengawal Sri Paus dan Vatikan. Menurut laman Vatikan, Garda Swiss pengawal Sri Paus didirikan oleh Paus Julius II pada tahun 1506 dengan tugas utama menjamin keselamatan Sri Paus. Reputasi pasukan ini melambung tinggi ketika mereka dengan gagah berani melindungi Paus Clement VII dari serangan pasukan pemberontak Raja Charles V pada tahun 1527. Kala itu, Garda Swiss menghadapi pasukan pemberontak yang jauh lebih besar dan bertempur hingga prajurit terakhir demi melindungi pemimpin Gereja.
Lima abad telah berlalu sejak pendiriannya, dan secara tradisi Garda Swiss masih setia mengawal Sri Paus hingga hari ini. Di balik seragam Garda Swiss yang ikonik, sesungguhnya mereka adalah anggota militer Swiss yang sangat terlatih dalam penggunaan senjata api maupun bela diri tangan kosong. Garda Swiss pengawal Sri Paus adalah salah satu unit militer terkecil di dunia, dan merupakan satu-satunya Garda Swiss yang masih aktif hingga saat ini. Dengan demikian, wawasan kita tentang sejarah dan kekuatan militer Swiss yang unik akan semakin mendalam, mengungkap sisi lain dari negara yang dikenal netral namun perkasa ini.