
Liburan ke pantai atau berenang di laut selalu menjadi daya tarik utama, apalagi saat mentari bersinar cerah. Namun, di balik keindahan birunya ombak, tersimpan potensi risiko yang tak boleh disepelekan, salah satunya adalah sengatan ubur-ubur. Meskipun tampak anggun melayang di air, hewan laut ini memiliki pertahanan diri yang bisa menyebabkan rasa nyeri tajam, gatal, hingga iritasi kulit yang mengganggu jika tak sengaja tersentuh.
Lantas, berapa lama efek sengatan ubur-ubur ini bertahan? Apakah hanya sekejap atau justru memicu reaksi berkepanjangan dan meninggalkan bekas yang sulit hilang? Memahami durasi dan cara penanganan yang tepat adalah kunci untuk bertindak sigap. Mari kita selami lebih dalam penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Berapa lama efek sengatan ubur-ubur?
Durasi efek sengatan ubur-ubur bisa sangat bervariasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti spesies ubur-ubur yang menyengat dan sensitivitas tubuh individu. Umumnya, sensasi nyeri yang intens akan langsung terasa dalam 5 menit pertama setelah kulit bersentuhan dengan tentakel ubur-ubur. Kabar baiknya, pada sebagian besar kasus ringan, rasa sakit ini cenderung mereda dalam beberapa jam dan jarang sekali bertahan lebih dari 24 jam.
Meskipun rasa sakitnya relatif cepat mereda, efek lain pada kulit seperti gatal-gatal, kemerahan, atau iritasi justru bisa bertahan lebih lama. Ruam dan sensasi gatal akibat sengatan ubur-ubur ini dapat berlanjut selama beberapa hari, bahkan hingga seminggu penuh. Lebih lanjut, pada beberapa kondisi, tanda bekas sengatan berupa garis merah di kulit masih bisa terlihat jelas hingga 1 hingga 2 pekan pasca kejadian.
Dalam kasus yang lebih serius, meskipun jarang terjadi, reaksi kulit akibat sengatan dapat berlangsung selama berminggu-minggu dan berpotensi meninggalkan bekas permanen. Bekas ini bisa berupa jaringan parut atau perubahan warna kulit yang sulit dihilangkan. Oleh karena itu, jika area yang tersengat masih terasa gatal atau menunjukkan gejala iritasi yang persisten lebih dari 2 minggu, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cara mengatasi sengatan ubur-ubur
Mayoritas sengatan ubur-ubur sebenarnya tergolong ringan dan bisa ditangani sendiri di rumah tanpa perlu langsung ke fasilitas medis. Namun, perlu diingat, tingkat keparahan ini sangat bergantung pada jenis ubur-ubur yang menyengat serta reaksi tubuh setiap individu.
Meskipun demikian, tindakan penanganan pertama yang cepat dan tepat menjadi sangat krusial untuk mencegah pelepasan racun lebih lanjut dan meredakan gejala yang timbul. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang efektif saat Anda atau seseorang tersengat ubur-ubur:
Bilas dengan air laut, bukan air tawar
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera membilas area yang terkena sengatan menggunakan air laut. Penting untuk menghindari penggunaan air tawar, karena air tawar dapat memicu sel penyengat (nematosista) yang belum aktif untuk melepaskan lebih banyak racun ke dalam kulit, memperburuk kondisi.
Angkat sisa tentakel dari kulit
Dengan hati-hati, gunakan pinset atau tangan yang sudah dilindungi sarung tangan untuk mengangkat sisa-sisa tentakel ubur-ubur yang mungkin masih menempel di kulit. Sangat penting untuk tidak menggosok area yang tersengat, karena tindakan ini justru dapat memecahkan nematosista yang belum aktif, melepaskan lebih banyak racun.
Kompres dengan air panas atau es
Untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan, rendam area yang tersengat dalam air hangat bersuhu sekitar 43—45 derajat Celsius selama 20 hingga 45 menit. Suhu panas membantu menonaktifkan racun ubur-ubur. Jika air hangat tidak tersedia atau tidak memungkinkan, kompres es juga dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi nyeri.
Gunakan krim pereda gatal dan peradangan
Setelah membersihkan area, oleskan krim pereda seperti calamine lotion atau hydrocortisone 0,5—1 persen dua kali sehari. Krim ini akan sangat membantu meredakan iritasi, mengurangi gatal, dan mengatasi peradangan pada kulit yang tersengat.
Jika gejala yang dirasakan memburuk atau mulai menunjukkan tanda-tanda serius seperti nyeri hebat yang tak tertahankan, sesak napas, atau munculnya ruam parah yang menyebar, jangan tunda lagi untuk segera mencari bantuan medis. Dokter mungkin akan memberikan beberapa penanganan berikut sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan sengatan Anda:
Pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit
Antihistamin untuk mengatasi gatal dan reaksi alergi
Antivenin, jika tersedia dan memang diperlukan, untuk menetralisir racun spesifik dari spesies ubur-ubur tertentu.
Kini, Anda telah memahami dengan baik berapa lama efek sengatan ubur-ubur bisa berlangsung dan langkah-langkah penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Ingatlah, jangan pernah menyepelekan gejala yang muncul. Kenali tanda-tandanya dan segera ambil tindakan yang diperlukan agar pengalaman berlibur Anda di pantai tetap menyenangkan dan aman.
Referensi
“Jellyfish Sting”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
“Jellyfish Stings”. Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.
“Jellyfish Sting”. Seattle Children’s. Diakses Juli 2025.
Efek Tersengat Ubur-Ubur, Begini Pertolongan Pertamanya
5 Fakta Ilmiah Mengenai Sengatan Ubur-ubur, Apakah Berbahaya?
Fakta Ubur-Ubur Bluebottle, Muncul di Pantai Parangtritis