
Udara dingin di gunung memang menawarkan suasana syahdu yang menenangkan, namun di balik ketenangannya tersimpan potensi bahaya serius jika tidak diantisipasi dengan tepat. Salah satu ancaman paling signifikan adalah hipotermia, kondisi di mana suhu inti tubuh menurun drastis, sering kali terjadi secara tiba-tiba terutama saat malam hari. Tanpa persiapan yang memadai, petualangan yang seharusnya menyenangkan bisa berubah menjadi pengalaman yang tidak diinginkan.
Bagi Anda para penggemar camping di ketinggian, sangat krusial untuk memahami cara menjaga tubuh tetap hangat. Tidak perlu rumit, cukup dengan menerapkan beberapa langkah sederhana berikut ini, Anda dapat tetap aman dan nyaman. Mari simak 5 tips penting untuk mencegah hipotermia saat camping di gunung bersuhu dingin!
1. Gunakan Pakaian Berlapis
Kesalahan umum yang kerap dilakukan pendaki pemula adalah hanya mengandalkan satu jaket tebal untuk melawan suhu dingin ekstrem. Padahal, strategi paling efektif adalah menerapkan sistem pakaian berlapis. Dimulai dengan base layer yang menempel di kulit untuk menyerap keringat dan menjaga kelembapan, dilanjutkan dengan mid layer seperti fleece yang berfungsi mengunci panas tubuh, hingga outer layer yang tahan angin dan air sebagai pelindung utama dari elemen luar.
Pemilihan bahan pakaian juga sangat vital. Hindari material katun karena sifatnya yang mudah menyerap dan menyimpan kelembapan, yang justru akan mempercepat hilangnya panas tubuh dan membuat Anda kedinginan. Sebaliknya, pilihlah bahan sintetis atau merino wool yang dikenal cepat kering dan tetap mampu memberikan kehangatan meskipun sedikit basah. Prioritaskan fungsi dan performa di atas gaya, sebab saat suhu dingin menusuk, pilihan pakaian yang tepat bisa menjadi penentu keselamatan Anda.
2. Pastikan Sleeping Bag Cukup Hangat dan Sesuai Suhu Ekstrem
Jangan pernah meremehkan peran sleeping bag, karena inilah “rumah hangat” Anda selama malam-malam di gunung. Tidak semua sleeping bag dirancang untuk menghadapi suhu ekstrem, oleh karena itu, penting untuk memeriksa rating temperature atau comfort rating-nya sebelum membeli atau meminjam. Idealnya, pilih sleeping bag dengan comfort rating yang lebih rendah dari suhu terendah yang diperkirakan akan Anda hadapi. Jika diperlukan, tambahkan liner khusus untuk lapisan ekstra kehangatan dan kenyamanan.
Selain itu, pastikan tidak ada celah bagi udara dingin untuk masuk, terutama di area leher atau kaki. Kencangkan tali penutup kepala dan pastikan ritsleting tertutup rapat hingga bagian bawah. Meskipun Anda merasa sedikit gerah, hindari membuka bagian tubuh terlalu banyak karena udara dingin malam hari dapat langsung menyerang dan menurunkan suhu tubuh secara drastis. Tidur di gunung bukan sekadar beristirahat, melainkan juga bagian dari strategi pertahanan diri dari dingin yang membahayakan.
3. Jaga Tubuh Tetap Kering
Kelembapan, baik dari hujan, keringat, maupun embun, merupakan musuh utama saat berada di suhu dingin pegunungan. Ketika pakaian basah, panas tubuh akan hilang jauh lebih cepat melalui konduksi dan evaporasi, sehingga meningkatkan risiko hipotermia. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu segera mengganti pakaian yang basah, terutama setelah mendaki atau melakukan aktivitas berat.
Siapkan dry bag untuk menyimpan pakaian kering Anda dan hindari mengenakan pakaian yang sudah lembap, sekecil apa pun kelembapannya. Perhatikan juga bagian kaki; kaki yang basah dapat mempercepat kehilangan panas tubuh secara signifikan. Pastikan Anda memiliki kaus kaki cadangan yang kering dan, jika memungkinkan, gunakan alas kaki yang tahan air, terutama saat kondisi cuaca tidak bersahabat. Kuncinya adalah menjaga tubuh Anda tetap kering sepenuhnya, karena tubuh yang kering adalah tubuh yang hangat dan aman.
4. Konsumsi Makanan Tinggi Kalori dan Minum Air Hangat
Asupan makanan bukan sekadar untuk mengisi energi, tetapi merupakan bagian krusial dari mekanisme tubuh untuk menjaga suhu inti tetap stabil di lingkungan dingin. Saat suhu udara rendah, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk proses termoregulasi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori seperti cokelat hitam, kacang-kacangan, keju, atau makanan instan hangat yang padat gizi. Jangan khawatir soal kalori berlebih; prioritas utama adalah menjaga diri dari hipotermia.
Selain makanan, minum air hangat juga sangat esensial karena membantu menjaga sirkulasi darah yang lancar dan memberikan kenyamanan. Hindari minuman dingin atau minuman beralkohol, karena keduanya justru dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Anda tidak perlu membawa thermos berukuran besar; cukup botol tahan panas yang dapat diisi ulang dengan air panas dari kompor camping Anda. Dengan perut yang kenyang dan tubuh yang terhidrasi dengan air hangat, Anda akan lebih siap menghadapi dingin.
5. Tetap Aktif Agar Suhu Tubuh Stabil
Berdiam diri terlalu lama di suhu dingin justru akan membuat Anda cepat menggigil dan kedinginan. Saat Anda bergerak, tubuh secara otomatis menghasilkan panas melalui proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif, meskipun hanya dengan berjalan-jalan kecil di sekitar tenda atau melakukan peregangan ringan. Namun, perlu diingat, hindari aktivitas yang terlalu berat hingga menyebabkan Anda kelelahan dan berkeringat berlebihan, karena keringat yang menguap akan membuat suhu tubuh turun drastis.
Pada malam hari, sebelum tidur, Anda bisa mencoba melakukan pemanasan ringan seperti jumping jack atau squat beberapa kali. Aktivitas singkat ini cukup untuk “memanaskan” sistem penghangat alami tubuh Anda. Bayangkan tubuh Anda layaknya sebuah mesin; jika dibiarkan mati terlalu lama, akan sulit untuk dihidupkan kembali. Dengan bergerak secukupnya, tubuh akan tetap berfungsi optimal dan terhindar dari kedinginan ekstrem.
Camping di gunung memang menawarkan pengalaman tak terlupakan, terutama saat menikmati keheningan dan indahnya langit berbintang. Namun, jangan sampai euforia petualangan membuat Anda melupakan bahwa alam memiliki kekuatan yang dapat berubah ekstrem kapan saja. Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang bahaya hipotermia, Anda dapat sepenuhnya menikmati petualangan tanpa harus menghadapi risiko berlebihan.
Ingatlah, menjadi seorang pendaki yang bertanggung jawab bukan hanya tentang menaklukkan puncak, tetapi juga tentang kemampuan menjaga diri dan keselamatan. Bawalah pulang cerita-cerita seru dari gunung, bukan kisah-kisah nyaris celaka akibat kurangnya persiapan. Keep warm, stay safe, and enjoy the mountain vibes!
Referensi:
Layering for Winter Backpacking. Winter Backpacking. Diakses Juli 2025.
Choosing the Best Sleeping Bag for Cold Weather. KOA. Diakses Juli 2025.
How To Avoid, Recognize and Treat Hypothermia. WTA. Diakses Juli 2025.
Outdoor Action Guide to Winter Camping. Princeton. Diakses Juli 2025.
Warming Up on the Hunt: Preventing Hypothermia While Camping. Birch. Diakses Juli 2025.
Mau Naik Gunung? Cek 9 Toko Peralatan Mendaki Terbaik di Malang! 7 Persiapan Mental yang Wajib Dilakukan Sebelum Naik Gunung, Penting! Tongkat Naik Gunung Namanya Apa?