Greenland: Fakta Unik Tersembunyi & Alasan Namanya Menyesatkan

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar nama Greenland? Mungkin hamparan padang rumput hijau yang luas dan segar? Kenyataannya, Greenland jauh dari bayangan tersebut. Negeri ini justru tersohor dengan lautan esnya yang membentang luar biasa luas, menutupi sebagian besar wilayahnya sepanjang tahun.

Namun, di balik pemandangan kutub yang membeku ini, Greenland menyimpan segudang kisah dan fakta menarik yang mungkin belum banyak terungkap. Mulai dari asal-usul namanya yang unik hingga ketiadaan jalan raya antar kota, semua aspeknya akan membangkitkan rasa penasaran Anda. Mari selami lebih dalam untuk mengenal negeri es yang ternyata penuh warna dan kejutan ini!

1. Kisah di Balik Penamaan Greenland

Img AA1IjciF

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa Greenland dinamakan demikian padahal sebagian besar wilayahnya berwarna putih karena es, salju, dan gletser? Penamaan Greenland sebenarnya berawal dari seorang Viking Norwegia bernama Erik the Red, yang diusir dari Islandia karena tindak kejahatannya. Ia menamai pulau itu Greenland, yang berarti “Tanah Hijau”, dengan harapan dapat menarik pemukim baru melalui promosi sebagai tanah yang subur dan hijau. Strategi Erik the Red ini tampaknya berhasil menarik banyak orang.

Selain kisah legendaris tersebut, terdapat juga penjelasan ilmiah yang mendukung penamaan ini. Menurut laporan dari Rustic Pathways, para ilmuwan menemukan bukti bahwa dataran tinggi selatan Greenland dulunya memang merupakan hutan yang subur dan relatif hijau lebih dari 2,5 juta tahun yang lalu.

2. Greenland Hampir Seluruhnya Tertutup oleh Lapisan Es

Img AA1IjciO

Berdasarkan data dari Visit Greenland, total luas wilayah Greenland mencapai 2,16 juta kilometer persegi, termasuk pulau-pulau lepas pantai. Dari luas tersebut, hampir 80 persen daratan Greenland diselimuti oleh lapisan es raksasa. Lapisan Es Greenland, yang membentang lebih dari 1,7 juta kilometer persegi, merupakan badan es terbesar kedua di dunia setelah Antarktika. Bersama Antarktika, keduanya menyimpan hingga 99% cadangan air tawar planet ini, menjadikannya cadangan vital bagi bumi.

Titik tertinggi di lapisan es Greenland adalah Gunung Gunnbjørn, yang menjulang hingga 3.694 meter di atas permukaan laut. Pada bagian paling tebalnya, lapisan es ini memiliki kedalaman lebih dari 2.000 meter. Bahkan, dilansir dari Chimu Adventures, para ilmuwan telah menetapkan bahwa lapisan es terendah di Greenland berusia lebih dari 250.000 tahun, menunjukkan usianya yang sangat purba.

3. Negara dengan Kepadatan Penduduk Terendah di Dunia

Img AA1Ijhb8

Populasi Greenland tersebar di 16 kota yang berjejer di sepanjang garis pantai, dengan hampir sepertiga penduduknya menetap di ibu kota, Nuuk. Dengan perkiraan populasi sekitar 56.480 jiwa pada tahun 2017, Greenland tercatat sebagai salah satu negara dengan kepadatan penduduk terendah di dunia. Kepadatan yang sangat rendah ini tidak lepas dari kenyataan bahwa lingkungan perkotaan dan hamparan es yang luas memang tidak cocok untuk pemukiman padat.

4. Greenland Memiliki Lanskap yang Beragam

Img AA1IjqEA

Meskipun dikenal sebagai negeri es, Greenland menawarkan lima wilayah dengan karakteristik lanskap yang sangat berbeda. Di Greenland Utara Jauh, Anda akan menemukan lanskap bersalju yang dominan dengan sedikit penduduk. Berbeda halnya dengan Greenland Timur Laut, seluruh wilayahnya merupakan rumah bagi Taman Nasional Greenland, yang sekaligus menjadi taman nasional terbesar di dunia. Wilayah ini tidak memiliki penduduk tetap, berfungsi sebagai suaka bagi satwa liar Arktik seperti banteng musk, beruang kutub, dan berbagai hewan lainnya.

Beralih ke Greenland Timur, medannya didominasi bebatuan, fjord yang megah, tebing-tebing curam, dan wilayah liar terpencil Scoresby Sound (juga dikenal sebagai Scoresby Sund). Sementara itu, Greenland Selatan memiliki iklim yang lebih hangat, ditandai dengan lembah-lembah hijau yang memukau. Di sini, Anda bisa menemukan mata air panas Uunartoq dan menikmati pemandangan panoramik gunung es raksasa. Terakhir, di Pantai Barat (Lingkar Arktik), dekat Lingkar Arktik, Anda akan disuguhi pemandangan es yang menakjubkan dari gunung es raksasa yang terlepas dari Gletser Jakobshavn (Gletser Sermeq Kujalleq).

5. Greenland Adalah Negara Otonom

Img AA1Ijcjr

Meskipun secara geografis merupakan bagian dari benua Amerika Utara, Greenland bukanlah negara merdeka sepenuhnya. Greenland adalah negara otonom di bawah Kerajaan Denmark. Hubungan politik dan budaya Greenland dengan Eropa telah terjalin selama sekitar seribu tahun, menciptakan identitas unik yang menggabungkan pengaruh Arktik dan Eropa.

6. Penduduk Greenland Sebagian Besarnya adalah Inuit

Img AA1IjqF1

Sekitar 90% penduduk Greenland adalah Inuit, termasuk kelompok multietnis yang memiliki warisan campuran Denmark dan Inuit. Sisanya, sekitar 10% penduduk, berasal dari keturunan Eropa, mayoritas dari Denmark. Penting untuk diketahui, seperti dilansir Visit Greenland, penduduk asli Greenland tidak menyukai sebutan “eskimo”. Mereka lebih memilih disebut “Inuit” atau “Kalaallit”, yang dalam bahasa asli Inuit, Kalaallisut, sebenarnya berarti “penduduk Greenland”. Ini mencerminkan kebanggaan mereka akan identitas budaya dan sejarah yang kaya.

7. Negara Multibahasa

Img AA1IjhbD

Bahasa Greenland, khususnya dialek Kalaallisut, adalah bahasa resmi dan dominan di Greenland. Namun, sebagian besar penduduk juga fasih berbahasa Inggris dan Denmark, menunjukkan keragaman linguistik di wilayah ini. Bahasa Greenland memiliki hubungan erat dengan bahasa-bahasa Inuit di Kanada, seperti Inuktitut. Bahkan, beberapa kata dari bahasa Greenland telah diadopsi langsung ke dalam bahasa lain di dunia. Contohnya adalah kata “kayak” yang berasal dari “qajaq” yang digunakan oleh pemburu Inuit, serta “igloo” dan “anorak” (jenis jas hujan) yang juga memiliki akar dari bahasa Greenland.

8. Tidak Memiliki Jalan yang Menghubungkan Antar Kota

Img AA1IjjFS

Meskipun Greenland memiliki luas daratan mencapai 2,16 juta kilometer persegi, ia tidak memiliki jalan raya atau sistem kereta api yang menghubungkan satu permukiman dengan permukiman lainnya. Jalanan hanya tersedia di dalam kota dan berakhir di pinggiran. Oleh karena itu, semua perjalanan antar kota harus dilakukan menggunakan pesawat, perahu, helikopter, snowmobile, atau kereta anjing. Di antara pilihan tersebut, perahu menjadi moda transportasi paling populer, terutama setiap musim panas ketika banyak penduduk lokal gemar berlayar menyusuri fjord.

9. Selain Perikanan, Ada Industri Pertanian di Sebagian Greenland

Img AA1IjjG6

Perikanan adalah industri utama dan tulang punggung ekonomi Greenland, yang mengimpor hampir semua barang kebutuhan kecuali ikan, hasil laut, dan hewan-hewan buruan lokal seperti paus dan anjing laut. Namun, menariknya, bagian selatan Greenland memiliki industri pertanian yang berkembang pesat. Hal ini dimungkinkan karena wilayah selatan yang terletak di bawah Lingkar Arktik memiliki kondisi yang lebih hijau dan subur, menjadikannya mata pencarian utama bagi penduduk di sana.

Peternakan domba, rusa kutub, dan budidaya sayuran akar menjadi kegiatan pertanian utama. Di wilayah ini, Anda dapat menemukan fjord yang bebas es, saluran air yang berkilauan, dan lanskap yang relatif subur dengan bukit-bukit hijau yang bergelombang, menawarkan pemandangan yang berbeda dari citra Greenland pada umumnya.

10. Memiliki Ibu Kota yang Semarak

Img AA1IjqFB

Hampir seperempat penduduk Greenland berdomisili di Nuuk, ibu kota yang semarak dan unik ini. Terletak di mulut sistem fjord raksasa dan dikelilingi oleh panorama pegunungan yang menakjubkan, Nuuk adalah kota terbesar dan paling kosmopolitan di Greenland. Meskipun ukurannya relatif kecil, Nuuk menawarkan berbagai daya tarik, mulai dari museum, kafe trendi, hingga butik mode.

Beberapa tempat yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi antara lain Museum Nasional Greenland yang kaya sejarah, Rumah Budaya Katuaq dengan arsitektur modernnya, serta Museum Seni Nuuk yang menampilkan karya seniman lokal dan internasional.

11. Terdapat Fenomena Midnight Sun saat Musim Panas

Img AA1Ijhc0

Di Greenland, fenomena alam yang luar biasa bernama Midnight Sun atau matahari tengah malam dapat disaksikan setiap tahunnya. Dari tanggal 25 Mei hingga 25 Juli, matahari tidak terbenam, tetap terlihat sepanjang siang dan malam. Keunikan ini menjadikan Greenland salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berbondong-bondong menuju Lingkar Arktik untuk mengalaminya secara langsung.

Puncak dari fenomena ini adalah pada 21 Juni, yang merupakan hari terpanjang dalam setahun di Greenland, dikenal sebagai solstis musim panas dan dirayakan sebagai hari libur nasional. Pada momen spesial ini, penduduk setempat biasanya memanfaatkan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari yang tak kunjung padam, menari dengan iringan musik tradisional, atau menikmati barbekyu di alam terbuka yang memukau.

12. Salah Satu Tempat Terbaik di Dunia untuk Melihat Aurora Borealis pada Musim Dingin

Img AA1Ijckt

Greenland memang merupakan salah satu destinasi paling menarik dan misterius di dunia, memadukan budaya kuno yang unik dengan keindahan alam Arktik yang tak tertandingi. Selain fenomena Midnight Sun, Greenland juga menjadi salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyaksikan Aurora Borealis, atau Cahaya Utara. Bagian selatan wilayah ini berada tepat di bawah Zona Oval Aurora Borealis, dan bersama dengan Islandia, Greenland dianggap sebagai lokasi utama untuk menikmati pertunjukan cahaya alami ini. Kabar baiknya, Aurora Borealis dapat disaksikan dari mana saja di Greenland. Waktu terbaik untuk mengamati keajaiban langit ini adalah dari akhir September hingga Maret, saat malam hari mencapai durasi terpanjangnya.

Singkatnya, Greenland bukan sekadar wilayah yang diselimuti es abadi. Di balik dinginnya, negeri ini menyimpan segudang cerita, budaya yang kaya, dan keunikan alam yang memukau. Semoga suatu hari nanti kita semua berkesempatan untuk menyaksikan langsung fenomena matahari tengah malam yang tak lazim dan tarian magis Aurora Borealis di langitnya.

You might also like