
bali.jpnn.com, JEMBRANA – Sebuah kabar menggembirakan datang dari Jembrana, Bali. Objek wisata Green Cliff, yang terletak di Banjar Bangli, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, kini tengah bangkit dari “mati suri” dan sedang dalam proses pembangunan kembali. Destinasi alam yang memesona ini dahulu sempat menjadi magnet pariwisata lokal dan kini diharapkan dapat kembali memukau para pengunjung.
Dibangun pertama kali pada tahun 2017 atas inisiatif masyarakat setempat, Green Cliff Jembrana dengan cepat menjelma menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jembrana. Pesonanya terletak pada keindahan alamnya yang luar biasa, menawarkan pemandangan perbukitan hijau yang asri dan udara sejuk pegunungan. Keunggulan ini menjadikan Green Cliff pilihan sempurna bagi turis yang mencari ketenangan dan pengalaman alam yang menenangkan.
Namun, masa kejayaan objek wisata Bali ini sempat terhenti akibat hantaman Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor pariwisata. Dibiarkan terbengkalai, sejumlah fasilitas penunjang di Green Cliff mulai rusak dan membahayakan keselamatan pengunjung, mengakibatkan penurunan minat dan aktivitas di lokasi tersebut.
Beruntung, potensi alam yang luar biasa ini tidak dibiarkan begitu saja. Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai tampil memberikan uluran tangan dengan menawarkan bantuan untuk merevitalisasi dan membangun kembali Green Cliff. Langkah awal pembangunan kembali ini ditandai dengan pelaksanaan upacara ngeruak yang sakral, diawali dengan persembahyangan bersama di Pura Ulun Desa, memohon kelancaran dan keberkahan.
Tahap selanjutnya dari proses rehabilitasi ini adalah peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, pada Senin (14/7) lalu. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kembang menekankan pentingnya mengawali setiap pekerjaan dengan doa agar segala upaya dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang maksimal. “Semoga pembangunan Green Cliff ini bisa berjalan lancar sesuai dengan harapan,” ujar Bupati Kembang Hartawan, sebagaimana dikutip dari laman Pemkab Jembrana.
Lebih lanjut, Bupati juga mengungkapkan keyakinannya bahwa keberadaan daya tarik wisata Green Cliff yang kembali aktif akan memberikan dampak ekonomi yang nyata dan positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Visi ini senada dengan harapan dari Aviation Fuel Terminal Manager Ngurah Rai, I Komang Susila Gosa, yang berharap pembangunan kembali Green Cliff akan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon destinasi wisata populer di Jembrana.
“Upacara ngeruak bukan hanya sebuah lokasi melainkan simbol harapan bersama bahwa sebuah kawasan bisa tumbuh menjadi ikon wisata alam yang lestari jika dikelola secara kolaboratif dan penuh kesadaran,” tutup I Komang Susila Gosa, menegaskan pentingnya sinergi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. (lia/JPNN)