Dresden: Bangkit dari Puing! 5 Fakta Kota Bersejarah Jerman

Kota Dresden, sebuah permata bersejarah yang memukau di Jerman, menjabat sebagai ibu kota negara bagian Saxony dan kota terpadat kedua setelah Leipzig. Kekayaan sejarah dan kemegahan warisan budayanya mampu membuat setiap pengunjung terhanyut dalam pesonanya. Dengan sejarah panjang sebagai ibu kota dan kediaman Raja Saxony, Dresden telah mengumpulkan warisan seni dan budaya yang tak ternilai selama berabad-abad.

Dikenal sebagai “Florence dari Elbe”, Dresden dialiri oleh Sungai Elbe, salah satu sungai ikonis di Eropa. Kota ini tersohor dengan arsitektur bangunan bersejarahnya yang khas, karya seni yang memukau, serta panorama alam yang indah, mengingatkan pada Kota Florence di Italia yang masyhur dengan sejarah seni Renaisansnya. Meskipun pernah luluh lantak akibat pengeboman udara dahsyat selama Perang Dunia II, Dresden bangkit dari reruntuhan dan dibangun kembali, terus memancarkan pesonanya hingga kini, menjadikannya salah satu destinasi wisata favorit di Jerman.Img AA1ISMEh

Penasaran dengan kota yang indah dan kaya sejarah ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini:

1. Kota Bersejarah dengan Warisan Seni dan Budaya yang Megah

Dikenal sebagai “Jewel Box”, Dresden menyimpan warisan seni Barok dan Rococo yang luar biasa, terlihat pada arsitektur bangunan dan koleksi seninya. Seni Barok, yang berasal dari Italia pada abad ke-17, dikenal dengan keindahan yang rumit, penuh hiasan, detail halus, dramatis, dan kaya emosi, sementara seni Rococo ditandai dengan kelembutan. Dresden memamerkan arsitektur Barok yang menakjubkan melalui berbagai istana, gereja, dan bangunan lain dengan ornamen dekorasi yang rumit. Salah satu mahakaryanya adalah Istana Zwinger, sebuah kompleks istana Barok megah yang kini menjadi rumah bagi beberapa museum dan galeri seni, serta Semperoper, salah satu gedung opera paling bergengsi di Eropa.

Tidak hanya peninggalan fisik, warisan non-fisik seperti kuliner juga menjadi bagian integral dari sejarah Dresden. Kota ini bahkan tercatat sebagai tempat lahirnya produk cokelat susu pertama. Menurut Dresden-Magazin, pada tahun 1839, perusahaan lokal Jordan & Timaeus beriklan di surat kabar memuji keunggulan produk baru mereka: cokelat susu yang dibuat dengan susu keledai (produk cokelat susu pertama di Swiss baru muncul pada 1875). Selain itu, Dresden juga dikenal sebagai kota musik; komposer ternama Jerman dari abad ke-19 seperti Carl Maria von Weber dan Richard Wagner pernah menjadi konduktor opera di sana.

2. Memiliki Seni Porselen Terbesar di Dunia

Dresden membanggakan salah satu mural publik terbesar di dunia, yang dikenal sebagai Fürstenzug (Prosesi Para Pangeran). Menurut Dresden Guide info, mural raksasa sepanjang 102 meter ini adalah salah satu lukisan porselen terbesar di dunia, terdiri dari lebih dari 23.000 ubin porselen Meissen yang terkenal. Fürstenzug terletak di tembok luar Stallhof (halaman kandang kuda) Kastil Dresden.

Britannica menjelaskan bahwa porselen Meissen, atau dikenal sebagai true porcelain, diproduksi di pabrik Meissen dekat Dresden sejak tahun 1710 hingga saat ini. Ini adalah porselen asli pertama yang berhasil dibuat di Eropa dan mendominasi gaya porselen di benua tersebut hingga sekitar tahun 1756, sebelum beralih ke porselen Sèvres Prancis. Awalnya, lukisan Fürstenzug dibuat antara tahun 1871 dan 1876 untuk merayakan ulang tahun ke-800 Dinasti Wettin, keluarga penguasa Saxony kala itu. Untuk memastikan ketahanan terhadap cuaca, lukisan tersebut kemudian diganti dengan lebih dari 23.000 ubin porselen Meissen antara tahun 1904 dan 1907.

3. Katedral Tritunggal Maha Kudus: Ikon Religius Kota

Layaknya banyak kota besar di Eropa, sebuah katedral megah menjadi simbol religiusitas, sejarah, dan kemakmuran Dresden. Katedral Tritunggal Maha Kudus, atau yang lebih dikenal sebagai Katedral Dresden, adalah katedral ikonis dan salah satu bangunan religius paling penting di kota tersebut. Sebagai gereja Katolik Roma yang menjadi tempat kedudukan Uskup Keuskupan Dresden-Meissen, katedral ini pernah mengalami kerusakan parah selama Perang Dunia II namun berhasil direstorasi dengan cermat.Img AA1IT0aI

Menurut laman Dresden, katedral ini adalah bangunan bergaya arsitektur Barok termuda di kota tersebut. Dibangun antara tahun 1739 dan 1755 oleh arsitek Italia Gaetano Chiaveri, pembangunannya melibatkan sejumlah tukang dan perajin dari Italia. Restoran di seberang jalan, “Italienisches Dörfchen” (Desa Italia), menjadi pengingat akan kontribusi para pekerja Italia ini. Katedral ini merupakan gereja terbesar di wilayah negara bagian Saxony. Ruang bawah tanahnya menyimpan 49 makam para pangeran dan raja Dinasti Wettin beserta kerabat mereka. Di dalamnya juga terdapat patung-patung karya pemahat Italia abad ke-18, Lorenzo Mattielli, yang menggambarkan para rasul dan orang-orang kudus.

4. Mengalami Kehancuran Hebat di Perang Dunia II

Kota Dresden mengalami kehancuran parah selama Perang Dunia II akibat pengeboman udara besar-besaran oleh Sekutu pada fase akhir perang, antara tanggal 13 hingga 15 Februari 1945. Serangan ini bertujuan menghancurkan fasilitas industri senjata dan jaringan rel kereta api Nazi Jerman. Menurut National WW2 Museum, pada malam 13 Februari 1945, gelombang pertama pesawat pengebom berat RAF Lancaster (AU Inggris) mulai terlihat di langit Dresden. Hampir tanpa perlawanan berarti dari pertahanan udara Jerman, sekitar 240 pengebom Lancaster leluasa menjatuhkan bom berdaya ledak tinggi dan bom bakar (incendiaries) yang meluluhlantakkan kota tersebut.

Akibat bom bakar, badai api mengerikan melanda Dresden, membakar segala sesuatu yang ada di jalurnya. Setelah gelombang pengebom Lancaster, ratusan pesawat pengebom Amerika Serikat (AS) B-17 Flying Fortress juga melakukan serangan serupa. Sebanyak empat gelombang pengeboman dilakukan Sekutu dalam periode 13 hingga 15 Februari 1945, dengan lebih dari 3.900 ton bom menghujani kota. Peristiwa tragis ini menelan korban jiwa yang sangat besar, lebih dari 25.000 orang. Hingga perang berakhir, pengeboman Dresden terus menjadi kontroversi dan dipertanyakan karena tingginya korban jiwa, meskipun terdapat target militer yang sah di sana.

5. Menghadapi Ancaman Banjir dari Sungai Elbe

Seperti banyak wilayah di Eropa yang dialiri sungai-sungai besar, banjir juga menjadi tantangan klasik bagi daerah-daerah di aliran Sungai Elbe, termasuk Dresden. Menurut The Guardian, salah satu banjir Sungai Elbe terburuk di era modern terjadi pada tahun 2002. Banjir yang dijuluki sebagai “flood of the century” ini memberikan dampak katastropik di wilayah Eropa Tengah dan menyebabkan ribuan orang dievakuasi dari sejumlah area di Kota Dresden.

Pihak NASA melaporkan, hujan lebat di Eropa Tengah pada tahun 2002 menyebabkan banjir terburuk dalam lebih dari satu abad terakhir, merenggut nyawa lebih dari 100 orang di Jerman, Republik Ceko, dan wilayah terdampak lainnya, serta menimbulkan kerugian hingga USD 20 miliar. Perubahan iklim juga diyakini menjadi salah satu faktor penyebab makin seringnya banjir di daerah aliran Sungai Elbe. Namun, berbagai program perlindungan banjir, termasuk sistem perlindungan banjir bergerak yang terkenal, telah diterapkan untuk melindungi Dresden dari dampak katastropik banjir Sungai Elbe.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi kota bersejarah ini jika Anda merencanakan perjalanan ke Jerman.Img AA1IT0aL

You might also like