
Merujuk pada perhitungan kalender Hindu Bali, Selasa, 17 Juni 2025, menandai dimulainya hari baik atau dauh ayu yang penuh potensi. Pada hari ini, energi alam sangat mendukung untuk beberapa aktivitas penting. Hari ini sangat dianjurkan untuk memulai penyusunan awig-awig atau peraturan-peraturan desa, termasuk undang-undang, serta merupakan momen yang tepat untuk memulai proyek pembangunan besar maupun kecil.
Lebih lanjut, berbagai penanda waktu dalam kalender Bali memberikan panduan khusus untuk beragam kegiatan. Kala Bancaran, misalnya, dianggap sebagai periode yang ideal untuk menciptakan senjata, taji, dan pengiris—pisau besar khusus untuk mengiris atau mengolah nira. Sementara itu, bagi Anda yang berkecimpung di dunia perikanan, Kala Caplokan adalah waktu yang paling cocok untuk membuat alat-alat penangkap ikan seperti pancing, jala, jaring, bubu, bahkan mempersiapkan umpan, dengan harapan hasil tangkapan yang melimpah.
Bagi mereka yang memiliki minat di bidang seni dan kerajinan, Kala Jengking adalah momen yang tepat untuk mengawali pelajaran menari dan menabuh alat musik. Hari ini juga baik untuk membuat bubu, seser, dan jaring. Namun, perlu dicatat bahwa Kala Jengking kurang sesuai untuk upacara Manusa Yadnya seperti pernikahan atau upacara potong rambut. Berlanjut ke Kala Gacokan, waktu ini sangat direkomendasikan untuk menciptakan beragam alat yang memiliki ujung runcing, seperti taji atau tombak. Selain itu, Kala Jangkut merupakan hari yang baik untuk membuat pencar, jaring, dan mempersiapkan senjata. Sementara itu, Kala Katemu dikenal sebagai hari yang paling strategis untuk aktivitas menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat atau kungkungan, serta sangat dianjurkan untuk mengadakan pertemuan penting.
Sektor pertanian juga memiliki hari baiknya. Pepedan adalah hari yang sangat menguntungkan untuk memulai pembukaan lahan pertanian baru, menjanjikan kesuburan dan hasil panen yang baik. Akan tetapi, pada hari Pepedan ini, pembuatan peralatan dari besi sebaiknya dihindari. Kemudian, ada Kala Luang, hari yang ideal untuk membangun terowongan atau menanam umbi-umbian seperti ketela, memastikan pertumbuhan yang optimal. Bagi mereka yang membutuhkan perlindungan, Kala Kutila Manik sangat baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang atau pemisah, hingga alat perangkap. Hari ini juga mendukung pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya. Sebaliknya, Kala Temah adalah hari yang tidak direkomendasikan sebagai dewasa ayu, sehingga perlu pertimbangan matang untuk aktivitas penting.
Dalam urusan perekonomian, Sedana Yoga adalah hari baik yang istimewa untuk segala hal yang berkaitan dengan perdagangan. Membuat alat atau tempat berdagang, serta memulai kegiatan berjualan pada hari ini dipercaya akan mendatangkan rezeki yang berlimpah. Berbeda dengan itu, Purwanin Dina secara umum tidak dianggap sebagai dewasa ayu. Lebih jauh, Salah Wadi merupakan periode yang tidak tepat untuk melaksanakan upacara Manusa Yadnya seperti wiwaha (pernikahan), mapendes (potong gigi), potong rambut, dan sebagainya. Begitu pula untuk upacara Pitra Yadnya seperti penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, dan ngasti, sebaiknya dihindari pada hari ini. Adapun perhitungan detail hari ini menunjukkan Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Kinasihan Amerta, dan Pratiti: Awidya.